Wednesday, March 5, 2014

Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung  (TN Gunung Palung) memiliki luas kawasan: 90000 Ha. Lokasi TN Gunung Palung secara astronomis terletak diantara 01º 03’- 01 º22’ Lintang Selatan dan 109º 54’ - 110º 28’ Bujur Timur. Secara administrative kawasan Taman Nasional Gunung Palung termasuk dalam 2 Kabupaten, yaitu: Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Propinsi Kalimantan Barat.


Kawasan TNGP berbatasan langsung dengan batas-batas kawasan sebagai berikut :
  1. Bagian utara berbatasan dengan Sungai Air Merah, Sungai Matan, Sungai Batu Barat, Jalan Eks PT. Perkasa Tani Sejati (Matan-Kubing), dan Sungai Kubing;
  2. Bagian Selatan berbatasan dengan Selat Karimata, Sungai Melinsum, Desa Riam Berasap Jaya, Desa Laman Satong, Sungai Siduk, Hutan Lindung Gunung Tarak, Desa Pangkalan Teluk, dan Sungai Lekahan;
  3. Bagian Barat berbatasan langsung dengan Selat Karimata, Desa Gunung Sembilan, Desa Sutera, Desa Pangkalan Buton, Desa Pampang Harapan, Desa Sejahtera, Desa Benawai Agung, Desa Sedahan Jaya, Desa Harapan Mulia;
  4. Bagian Timur berbatasan dengan Sungai Laur, Desa Sempurna, dan Desa Teluk Bayur;

Tipe Ekosistem

Taman Nasional Gunung Palung mempunyai beberapa tipe ekosistem yaitu :

  • Hutan Hujan Sub Alpine, Tipe hutan hujan sub alpine terdapat di puncak Gunung Palung (1.116 mdpl) dan Gunung Panti (1.050 mdpl). Jenis-jenis Medang dan Ubah Besi serta Bintangor (Callophyllum grandifloris) merupakan jenis-jenis dominan.. Tumbuh-tumbuhan seperti Nepenthes spp. sangat umum diketemukan baik di permukaan tanah maupun memanjat pohon-pohon kecil.
  • Hutan Hujan Pegunungan (400 – 800 mdpl) Hutan hujan pegunungan terdapat di beberapa bukit yang rendah atau di lereng-lereng gunung. Jenis-jenis pohon dominan di sini antara lain Kayu Maang (Hopea ferriginea), Pakit Tengkuang (Shorea sp.) dan Agathis (Agathis beccarii).
  • Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah Vegetasi disini didominasi oleh jenis-jenis Medang, Meranti dan Ubah Besi. Kelompok hutan ini dapat dibedakan antara hutan campuran dipterocarpaceae dataran rendah di habitat tanah podsolik dan hutan campuran dipterocarpaceae dataran rendah di habitat tanah liat berpasir yang berkembang dari tanah organosol
  • Hutan Tanah Aluvial Hamparan hutan tanah alluvial pada umumnya merupakan habitat yang subur dan mendukung keanekaragaman vegetasi yang tinggi. Di habitat ini diketemukan tunggul-tunggul bekas penebangan pohon Belian (Eusideroxylon zwageri) dengan kepadatan yang tinggi.
  • Hutan Gambut Kelompok hutan gambut terletak berbatasan dengan kelompok hutan alluvial. Di dalam kelompok hutan ini disamping mempunyai potensi jenis kayu juga mempunyai potensi non kayu yang secara tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat, baik berupa buah atau tumbuhan bawahnya. Jenis-jenis vegetasi kayu yang ada antara lain ramin (Gonystylus bancanus)
  • Hutan Rawa Di daearah cekungan ditemukan adanya kelompok hutan rawa air tawar oligotropik dan hutan rawa air tawar euthropik. Rawa oligothropik genangan airnya berasal dari hujan, sehingga memberi pengaruh pada kondisi tanah menjadi relatif kurang subur, sedangkan rawa euthropik dipengaruhi air sungai sehingga kondisi habitatnya lebih subur. Jenis-jenis vegetasi yang ada antara lain Jelutung (Dyera, sp)
  • Hutan Mangrove Hutan mangrove merupakan vegetasi yang tumbuh di daerah pantai berlumpur di sebelah barat kawasan. Hutan ini sangat penting dalam menunjang kehidupan aneka biota perairan, karena kemampuannya memperkaya daerah pantai dengan bahan seresah. Jenis-jenis vegetasi yang juga menghasilkan buah yang disukai burung-burung lokal maupun imigran antara lain Rhizophora, Bruguiera, Xylocarpus.
  • Vegetasi Rheofite Vegetasi rheofite merupakan vegetasi yang tumbuh di sepanjang sungai oleh karena itu tahan terhadap genangan (banjir). Jenis-jenis disini juga mempunyai perakaran yang cukup dalam sehingga memainkan peranan penting dalam menjaga longsoran tanah. Gluta rengas, Dungun (Heritiera littoralis), Putat (Barringtonia acutangula), dan Samak (Eugenia lepidocarpa ) merupakan jenis tumbuhan yang umum dijumpai di tipe vegetasi ini.

Potensi Flora

Ditinjau dari kekayaan jenis, maka kawasan TNGP mempunyai indeks kekayaan jenis flora yang sangat tinggi. Sejauh ini diketahui paling sedikit ditemukan 3.500-4.000 jenis vegetasi berkayu, termasuk didalamnya 70 jenis family Dipterocarpaceae. Beberapa spesies flora kunci yang ditemukan di Gunung Palung adalah famili Dipterocarpaceae, Gaharu (Aquilaria malaccensis), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Ramin (Gonystylus bancanus) dimana Genus Dipterocarpus dan Shorea merupakan genus yang mendominasi. Sementara genus Dryobalanops sp hanya ditemukan diwilayah timur Taman Nasional.
  • Pada ketinggian 0 – 900 mdpl genus Shorea tersebar melimpah. Genus lain yang melimpah adalah genus Syzygium dan Fordia splendidissima.
  • Pada ketinggian dibawah 300 mdpl di wilayah perbukitan, pepohonan yang mendominasi secara berurutan adalah pohon dari genus Shorea, Dipterocarpus dan Palaquium. Sementara di vegetasi Rhyopite dan Lowland forest di sebelah timur, pepohonan yang mendominasi adalah Syzygium sp, Litsea sp dan Shorea sp.
  • Di ketinggian 300 – 600 mdpl pepohonan yang mendominasi wilayah ini adalah genus Syzygium dan Shorea. Hutan Keruing yang masih alami dijumpai di ketingggian 300 mdpl membentuk komunitas Keruing yang luas dan masih baik.
  • Pada ketinggian 600 – 900 mdpl, pepohonan yang mendominasi berasal dari genus Shorea, Syzygium dan Polyaltia.
  • Pada ketinggian 900 – 1000 mdpl, kelembaban suhu mendominasi cuaca sekitarnya. Lumut sebagian besar tumbuh di batang-batang pohon. Pepohonan yang mendominasi adalah genus Shorea, Syzygium dan Litsea.
  • Pada ketinggian diatas 1.000 mdpl, pepohonan yang mendominasi adalah Palaquium sp, Syzygium sp dan Litsea sp.
TN Gunung Palung juga menjadi habitat bagi berbagai jenis anggrek termasuk di dalamnya Anggrek Hitam. Tumbuhan bawah unik lain yang ditemukan di TNGP antara lain Kantong semar (Nephentes sp) dan Amorphophallus borneensiis (bunga bangkai). Tumbuhan bawah kantong semar (Nepenthes sp) menyebar dari ketinggian 200 mdpl sampai 1.050 mdpl.

Potensi Fauna
Primata

Jenis fauna yang dapat dengan mudah dijumpai di dalam kawasan adalah dari golongan Primata seperti :
  1. Monyet Ekor Panjang (Macaca fasicularis)
  2. Owa/Kelampiau (Hylobathes agilis)
  3. Kelasi (Hylobathes frontata)
  4. Orangutan(Pongo pygmaeus wurmbii)
  5. Bekantan (Nasalis larvatus).

Mamalia darat

Jenis mammalia darat lainnya yang bisa ditemukan, diantaranya adalah :
  1. Jenis Beruang Madu
  2. Rusa
  3. Babi Hutan
  4. Landak
  5. Linsang
  6. tujuh jenis primata lainnya.
Tak kalah menariknya yaitu ditemukannya Tupai Kenari (Reithrosciurus macrotis) yang sudah amat langka. Dari 71 jenis spesies mamalia kecil yang terekam keberadaannya di Stasiun Riset Cabang Panti, 35% termasuk dalam ordo Rodentia (Pengerat) dan 8% termasuk dalam ordo Chiroptera (Kelelawar).

Areal TNGP memiliki 178 spesies burung Kalimantan atau 70 % dari jumlah spesies burung di Pulau Kalimantan (Current, et al. 2004). Berdasarkan luasan daerah, tempat studi Stasiun Riset Cabang Panti yang relatif kecil dibandingkan dengan luas keseluruhan TNGP, maka diperkirakan jenis burung yang terdapat di 27 kawasan ini tidak kurang dari 236 species. Dari jumlah spesies tersebut, 8 spesies diantaranya adalah spesies Enggang (Bucerotidae) dan 13 jenis Burung Pelatuk (Picidae).

Selain untuk tujuan obyek wisata dan petualangan alam bebas, taman nasional ini juga menjadi pusat penelitian atas berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Pusat penelitian di kawasan ini adalah Stasuin Riset Cabang Panti, sebuah stasiun penelitian yang didirikan pada 1985 di sisi barat kaki Gunung Palung.

Potensi dan Daya Tarik Wisata Alam :
Panorama alam, gejala alam, makam kerajaan dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain : panorama alam pantai, lintas alam, berkemah. cross contry dan lain sebagainya.
Air Terjun Lubuk Baji
Air Terjun Lubuk Baji



Air Terjun Riam Berasap

Hutan TN Gunung Palung






Anggrek TN Gunung Palung
Anggrek

Katak Kuning TN Gunung palung
Katak Kuning

kelasi TN Gunung Palung
Kelasi

Kupu-Kupu TN Gunung Palung
Kupu-Kupu

Orang Utan TN Gunung Palung



Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
  • Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong. Wisata bahari dan berenang
  • Gunung Palung (1.116 m. dpl) dan Gunung Panti (1.050 m. dpl). Pendakian, air terjun, pengamatan tumbuhan/satwa dan berkemah.
  • Cabang Panti. Pusat penelitian dengan fasilitas stasiun penelitian, wisma peneliti dan perpustakaan.
  • Kampung Baru. Pengamatan satwa bekantan.
  • Sungai Matan dan Sungai Simpang. Menyelusuri sungai, pengamatan satwa dan wisata budaya (situs purbakala).
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya.

Fasilitas

Di Taman Nasional Gunung Palung adalah Post Resort. Kawasan ini dikelola oleh para personel yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi serta transportasi darat dan air. Selain itu, ada juga Shelter Wisata yang menjadi tempat rekreasi dan wisata alam. Fasilitas yang ada di Stasiun Peneliti Cabang Panti adalah fasilitas kamp peneliti, laboratorium, tempat tinggal pengelola, dan perpustakaan.

Para wisatawan juga dapat menyewa rumah penduduk sebagai tempat tinggal atau tinggal bersama mereka (local home-stay), atau mendirikan kemah di lahan perkemahan. Selain itu, tersedia pemandu wisata yang akan mengantar Anda menjelajahi kawasan taman nasional ini.

HTM

Harga tiket masuk Rp. 1.000/orang untuk wisatawan domestik, Rp. 10.000/orang untuk wisatawan mancanegara. Bagi Anda yang berkunjung ke kawasan taman nasional ini dan membawa kamera maka Anda perlu membayar biaya lagi, Rp 2.500 untuk kamera photo atau Rp 25.000 untuk kamera video.

Transportasi

Para wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Gunung Palung dapat menempuh beberapa jalur.
  • Pertama, dari Pontianak menuju Ketapang dengan pesawat udara (2,5 jam) atau dengan Express Boat (6 jam). Kemudian, perjalanan dari Ketapang ke Teluk Melano ditempuh dengan minibus (2 jam). Perjalanan dari Teluk Melano ke kawasan Taman Nasional Gunung Palung dapat ditempuh dengan Long Boat (6 jam).
  • Kedua, perjalanan dari Pontianak ke Teluk Batang dapat ditempuh dengan menggunakan Express Boat (4 jam). Dari teluk Batang ke Teluk Melano, dapat ditempuh dengan minibus (1 jam), dan Teluk Melano ke kawasan Taman Nasional Gunung Palung dapat ditempuh dengan Long Boat (6 jam).


Peraturan Berkunjung ke TN Gunung Palung

  1. Melapor/ijin pada kantor Balai TN Gunung Palung dengan menyerahkan fotocopy tanda identitas.
  2. Membawa perlengkapan dan perbekalan yang diperlukan selama perjalanan
  3. Didampingi penunjuk jalan/guide
  4. Selama berada di dalam kawasan yang harus diperhatikan
    • Dilarang mengambil tumbuhan/ binatang/ bahan/ barang-barang lain dari kawasan dan melakukan vandalisme dalam bentuk apapun
    • Membawa kembali sampah dari dalam kawasan dan dilarang mencemari aliran sungai
    • Dilarang membuat kegaduhan yang mengganggu satwa disekitarnya
    • Mendirikan tenda di lokasi yang sudah ditentukan dan membatasi penggunaan api untuk mencegah terjadinya kebakaran

Informasi dan Reservasi

Balai Taman Nasional Gunung Palung
Alamat: Jalan Wahid Hasyim 41/A,78812, Telp/Fax (0534) 33539 Ketapang-Kalimantan Barat

Contact Person : Franky Zamzani

Semoga Bermanfaat

No comments:

Post a Comment